KAITAN
ANTARA KEMISKINAN, INDUSTRIALISASI
DAN
PENGAMBILAN SUMBERDAYA ALAM
1.
Pandangan
Manusia dalam Ruang dan Waktu
Penduduk
yang semakin jumlanya di planet bumi ini akan dipenuhi kebutuhannya dengan
sumberdaya alam yang semakin terbatas adanya. Lebih-lebih lagi dengan diketemukannya
hubungan yang terbalik antara pertumbuhan ekonomi dan sumberdaya alam. Semakin
pesat pertumbuhan ekonomi, semakin sedikit sumberdaya alam yang tersedia di
bumi ini.
Keadaan
yang ada pada saat ini ialah bahwa hampir seluruh manusia di bumi ini mempunyai
pandangan yang sempit dan pendek baik dalam lingkup waktu dan ruangan dan hanya
sedikit yang berpandangan luas dan panjang.
2.
Hubungan
antara Penduduk, Industri, dan Sumberdaya Alam
Sumberdaya
alam merupakan salah satu masukan yang penting dalam kegiatan produksi apa saja
baik sektor industri/pabrik, di sektor pertanian, maupun di sektor jasa. Semua
kegiatan dalam ketiga sektor itu memberikan hasil/out put berupa barang dan
jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dengan kata lin sumberdaya alam harus
digali guna memenuhi kebutuhan manusia. Semakin banyak jumlah penduduk,
lebih-lebih disertai dengan peingkatan dalam taraf hidup yang tercermin pada
peningkatan pendapatan per kapita, akan dituntut semakin banyak barang dan jasa
yang harus disediakan dan pada gilirannya akan digali atau dipakai lebih banyak
sumberdaya alam.
Di
sisi lain kegiatan produksi yang semakin meningkat di samping menghasilkan alat
pemuas kebuthan yang lebih banyak berupa barang dan jasa juga menghasilkan
adanya pencemaran lingkungan/polusi. Pencemaran lingkungan ini mempunyai dampak
negatif terhadap kesehatan manusia sehingga akan berarti menekan kesejahteraan
hidup manusia. Pencemaran karena kegiatan produksi lewat industri perpabrikan
maupun pertanian terutama sekali akan terasa pada tanah udara, dan air (TUA).
Dengan semakin memburuknya kualitas TUA, maka semakin tinggi biaya
penanggulangan dan semakin beratlah pencapaian tujuan pembangunan suatu bangsa
untuk hidup lebih baik secara materil dan lebih lama di dunia ini.
Perlu
diketahui bahwa antara berbagai sektor kegiatan itu terdapat hubungan timbal
balik, di mana sektor industri menggunakan hasil produksi sektor pertanian
sebagai masukan dan sebaliknya banyak hasil produksi sektor pertanian
menggunakan hasil produksi sektor industri sebagai masukan, demikian pula dalam
hubungannya dengan sektor jasa. Jadi ada saling ketergantungan di antara
berbagai kegiatan produksi dalam perekonomian.
3.
Pengambilan
Sumberdaya Alam dalam Masyarakat Industri
Banyak
sumberdaya alam yang diperlukan oleh masyarakat industri yang sudah hampir
habis dalam arti bahwa tingkat penggunaan sekarang terlalu tinggi dalam
kaitannya dengan jumlah persediaan sumberdaya alam yang diketahui. Semua pihak
menyetujui pernyataan ini, namun ada perbedaan pendapat mengenai implikasi
kebijakan dan cara penanggulangan masalah yang ditimbulkannya.
Bagi
mereka yang mendukung pertumbuhan ekonomi, masalah kekurangan sumberdaya alam
hanya sementara sifatnya karena masalah tersebut dapat diatasi dengan kemajuan
teknologi yang dikaitkan dengan penemuan baru, eksplorasi, pengambilan baru,
dan pengolahan sumberdaya alam. Maka dari itu kekurangan sumberdaya alam dalam arti
absolut jarang terjadi.
Apabila
barang sumberdaya alam mulai berkurang adanya, maka harganya mulai meningkat
dan ini mendorong adanya eksplorasi untuk menemukan sumberdaya alam baru atau
persediaan baru bagi sumberdaya alam yang sudah ditemukan sebelumnya. Hal ni akan mendorong diciptakannya teknologi
baru dan diusahakannya barang sumberdaya pengganti yang lebih murah harganya.
Dengan
kata lain kelompok ini sangat yakin terhadap perkembangan teknologi asal cukup
banyak dana penelitian yang disediakan, untuk memecahkan kesulitan dalam
terbatasnya persediaan sumberdaya alam. Di belakang pemikiran terdapat anggapan
bahwa peningkatan tersedianya sumberdaya alam dan pengambilan adalah sangat diperlukan
guna belangsungnya pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan ekonomi sangat
diperlukan untuk memperbaiki taraf hidup manusia.
4.
Sumberdaya
Alam dan Pencemaran dalam Masyarakat Industri
Masalah
pencemaran lingkungan yang ditimbulkan oleh industrilisasi, merupakan ancaman
terhadap ekosistem dunia yang disebabkan oleh adanya negara industri, terutama
negara industri maju seperti AS. Mobil merupakan sumber yang utama dari
pencemaran udara di dunia, karena banyaknya jumlah mobil, dan ini adalah
sebagai akibat dari kemakmuran yang diciptakan di negara tersebut sebagai hasil
industrilisasi.
Industri
pengolahan dan pabrik-pabrik pembangkit listrik yang dibutuhkan oleh masyarakat
industri secara langsung bertanggung jawab terhadap pencemaran lingkungan dan
air. Industri adalah penyebab yang kedua setelah mobil dalam mencemari
lingkungan, sedangkan industri merupakan sumber pencemaran lingkungan utama di
berbagai negara yang memiliki lebih sedikit jumlah kendaraan bermotor.
5.
Pembangunan
dan Lingkungan Hidup di Indonesia
Pada
tahun 1982, UU Lingkungan Hidupp untuk Indonesia dipersiapkan. Salah satu alasannya
adalah untuk mempertahankan keseimbangan antara kelestarian lingkungan dengan
pembangunan yang sedang dilaksanakan. Maksudnya, pengembangan industri di suatu
wilayah perlu memperhatikan lingkungan. Jangan sampai terjadi peningkatan
kegiatan ekonomi melalui industrilisasi maupun sektor pertanian atau sektor
kehutanan menjadi rusak dan lingkungan pengembangan industri jangan hanya
membuahkan manfaat yang temporer saja tanpa memperhatikan dampak negatif dalam
jangka panjang.
Yang
diperlukan adalah manfaat yang berkelanjutan untuk kesejahteraan, sehingga
pengelolaan sumberdaya alam dalam kaitannya dengan pengelolaan lingkungan tidak
hanya mempertimbangkan manfaat kekayaan alam itu dalam sesaat dengan keuntungan
yang sebesar-besarnya tetapi yang diperlukan adalah pengelolaan yang tepat demi
kelestarian pembangunan dalam jangka panjang.
Oleh
karena itu munculnya ekonomi lingkungan merupakan suatu tindakan yang sangat
tepat, sehingga ekonom yang dihasilkan pada gilirannya akan mengerti masalah pengembangan
sektor industri dengan tetap memperhatikan kepentingan lingkungan. Contohnya
untuk kelestarian guna pemeliharaan lingkungan dan pembangunan apabila kita
mengadakan intervensi terhadap alam, misalnya pembuatan waduk, terlebih dahulu
harus kita perhatikan dampak positif da negatifnya. Untuk itulah dikembangkan
AMDAL (Analisis Meneganai Dampak Lingkungan). AMDAL merupakan suatu instrumen
yang memungkinkan untuk melakukan pelestarian lingkungan yang serasi dan seimbang
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar