Senin, 15 Desember 2014

STUDI SOSIAL PERTANIAN (Sumberdaya Alam dalam Pembangunan Ekonomi)



PERANAN SUMBERDAYA ALAM DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI.

A.    Ekonomika dan Sumberdaya Alam
Pada umumnya ilmu ekonomi diartian sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun sebagai masyarakat berusaha memenuhi kebutuhan dari berbagai alat pemuas kebutuhan atau sumberdaya yang terbatas adanya. Oleh karena itu manusia/masyarakat harus melakukan pilihan dalam menggunakan alat pemuas kebutuhan/sumberdaya itu dan juga memilih di antara kebutuhan yang harus dipenuhi.
Alat pemuas ini dapat disebut sebagai sumberdaya; proses produksi tidak hanya meliputi tanah, meniral, dan bahan bakar. Barang-barang sumberdaya alam tidaklah bebas adanya sehingga untuk memperolehnya memerlukan pengormabanan. Dengan kata lain barang langka adanya dan memiliki penggunaan alternatif.
Kaitannya dengan sumberdaya alam, peranan ekonomika tidak banyak berbeda, karena tersedianya sumberdaya alam juga relatif terbatas dibanding dengan kebutuhan akan sumberdaya alam. Sekali lagi ekonomika merupakan ilmu tentang proses bagaimana seseorang/masyarakat mengambil keputusan bagaimana menggunakan sumberdaya alam yang langka tersebut.
Kita mengetahui bahwa setiap aspek yang dibicarakan oleh sub-disiplin ekonomika tentu meyangkut penggunaan sumberdaya alam. Kebijakan ekonomi makro sering kali menyangkut masalah permintaan terhadap barang-barang sumbedaya alam baik daari dalam negeri maupun luar negeri.
B.     Lingkungan dan Ekonomika Lingkungan
Lingkungan diartikan sebagai kombinasi antara kondisi fisik dan kelembagaan. Kondisi fisik menyangkut keadaan sumberdaya alam seperti tanah, air, enersi surya, udara, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan. Sedangkan kelembagaan dari lngkungan adalah ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik itu. Oleh karena itu pengelolaan lingkungan sekaligus merupakan masalah teknik dan masalah sosial.
Ekonomika lingkungan didefinisikan sebagai studi tentang dampak yang tidak diinginkan atau tidak diketahui dari adanya sesuatu pilihan tentang penggunaan sumberdaya alam. Yang menjadi tantangan bagi para ahli ekonmi ialah definisi tersebut menujuk pada dertan pilihan yang harus diputuskan oleh pengambil keputusan.
Pilihan tersebut misalnya antara keperluan dan tidak ada habisnya untuk menyediakan kebutuhan pangan dan keperluan untuk memelihara, melestarikan, dan menciptakan suatu kualitas kehidupan tertentu. Namun sampai dengan terpenuhinya kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan keshatan, maka pertimbangan terhadap kondisi lingkungan yang baik sering masih terlupakan.
C.    Penggunaan Sumberdaya Alam
Permasalahan rusaknya lingkunga, setidaknya pemerintah berusaha agar terdapat keadilan, para produsen dan siapa saja yang menghasilakn limbah hendaknya mempertimbangkan perlunya kualitas kehidupan dan mengenali biaya yang diperlukan untuk memelihara atau memperbaiki kualitas lingkungan.
Penggunaan sumberdaya alam untuk masa depan secara langsung perlu dihubungkan dengan apa yang disebut sebagai imbangan antara penduduk dan sumberdaya alam. Apabila penduduk membutuhkan terlalu banyak barang dan jasa, maka muncullah kebutuhan untuk meningkatkan penggalian sumberdaya alam baik yang ekstratif sifatnya maupun sumberdaya alam seperti lapangan terbuka, tempat rekreasi, dan udara yang bersih. Namun dampaknya justru berupa memburuknya kondisi fisik dan sayangnya masyarakat sangat lamban dalam menemukan pemecahan terhadap masalah yang timbul.
D.    Fungsi Produksi
Fungsi produksi dituliskan bahwa produk nasional bruto merupakan fungsi dari kapital dan tenaga kerja. Yang dimaksud kapital mencakup sumberdaya tanah dan sumberdaya alam. Hal ini dapat kita mengerti karena pada umumnya tanah atau sumberdaya alam tanpa aplikasi kapital tidak banyak berarti bagi peningkatan produksi barang atau jasa. Di samping iu volume tanah dan sumberdaya alam tersebut relatif konstan dalam jangka panjang. Oleh karena itu layaknya bila tanah dianggap sebagai bagian dari kapital.
Bila kita teliti secara mendalam, tanah dan sumberdaya alam merupakan faktor yang sangat menentukan bagi proses pembangunan ekonomi suatu negara. Negara yang kaya akan sumberdaya alam dan memiliki tanah yang subur sangatlah mungkin memilih tingkat produktivitas pertanian yang tinggi pada tahap awal dari pertumbuhan ekonomi. Pada tahap perkembangan ekonomi selanjutnya peningkatan produktivitas pertanian akan sangat mempengaruhi perkembangan sektor-sektor lain seperti sektor industri dan jasa.
E.     Sumberdaya Alam dan Barang Sumbernya
Pebrbedaan pengertian sumberdaya alam dan barang sumberdaya, sering kali kedua istilah itu membuat analisis kita manjadi kacau dan membingungkan. Yang dimaksud dengan sumberdaya alam ialah segala sesuatu yang berada dibawah maupun di atas bumi termasuk tanah itu sendiri. Maksudnya; sesuatu yang masih terdapat di dalam maupun di luar bumi yang sifatnya masih potensial dan belum melibatkan dalam proses produksi untuk meningkatkan tersedianya barang atau jasa dalam perkonomian.
Sedangkan barang sumberdaya ialah sumberdaya alam yang sudah diambil dari dalam atau dari atas bumi dan siap digunakan serta dikombinasikan dengan faktor-faktor produksi lain sehingga dapat dihasilakan produk baru yang berupa barang dan jasa bagi konsumen maupun produsen.
F.     Sumberdaya Alam dan Pertumbuhan Ekonomi
Hubungan antara penduduk ekonomi serta tersedianya sumberdaya alam tidak sama dengan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya barang sumberdaya yang dipakai dalam proses produksi. Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumberdaya yang diperlukan dalam proses produksi yang pada gilirannya akan mengurangi tersedianya sumberdaya alam yang ada di dalam bumi karena barang sumberdaya itu harus dimabil dari tempat persediaan/stock sumberdaya alam.
Jadi dengan semakin menggebunya pembangunan ekonomi di negara yang sedang berkembang termasuk negara Indonesia karena merasa tertinggal dari negara lain dan ingin menghilangkan adanya kemiskinan di negara tersebut, maka akan berarti semakin banyak barang sumberdaya yang diambil dari dalam bumi dan semakin sedikitlah jumlah persediaan sumberdaya alam tersebut. Dengan pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi dengan pembangunan pabrik, akan tercipta pula pencemaran lingkungan yang semakin membahayakan kehidupan manusia.
Ada 2 pola penting dalam melaksanakan pembangunan yang berwawasan lingkungan, yakni pola pembangunan yang didasarkan atas Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) dan pola pembangunan yang didasarkan atas Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Dalam RUTR harus ditentukan pola kemampuan tanah, curah hujan dan letak tanah, agar bila pembangunan dilaksanakan tidak terjadi erosi misalnya. Titik tersebut dipengaruhi oleh lingkungan alam yang menjadi titik tolak dibentuknya zonasi atau kawasan lingkungan. Sedangkan AMDAL harus dilakukan studi kelayakan baik teknis, lingkungan, maupun sosial-ekonomi untuk menentukan ambang batas pencemaran bila didirikan suatu proyek.


Text Box: Barang dan Jasa
 
(+)





(-)




(-)









 



G.    Isu tentang Sumberdaya Alam
1.      Kemungkinan dunia akan abruk karena sumberdaya yang penting (bahan bakar minyak dan batu baru) terbatas jumlahnya. Beberapa sumberdaya alam yang dapat diperbaharui (perikanan dan sumberdaya air) sedang mengalami kerusakan dan pencemaran, demikian kapasitas lingkungan akan mengakomodasi limbah menjadi semakin terbatas.
2.      Lokasi persediaan yang diketahui. Misalnya persediaan minyak dunia banyak dan terus ditemukan, tetapi persediaan tadi semakin jauhd ari para konsumen, terutama negara-negara Barat.
3.      Adanya pengalaman sejarah mengenai pergeseran dari sumberdaya yang dapat diperbaharui ke sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui. Misalnya batu bara menjadi semakin penting setelah persediaan arang kayu sedikit serta harganya naik.
4.      Berhubungan dengan kebijaksanaan penggunaan sumberdaya alam pada masa lampau di mana banyak tindakan yang tidak bijaksana, berpandangan dekat, eksploitasi yang terlalu rakus terhadap sumberdaya alam.
5.      Analisis pertumbuhan sering dihubungkan dengan perubahan teknologi dan tenaga kerja, tetapi sering sekali dihubungkan dengan sumberdaya alam serta kesediaan lingkungan sebagai tempat membuang limbah hsail-hasil pembuangan.
6.      Kita semakin tergantung pada sumberdaya alam yang semakin rendah kualitasnya. Untuk mengolah sumberdaya alam dibutuhkan lebih banyak energi dan biaya.
7.      Semakin memburuknya keadaan lingkungan sebagai akibat kemiskinan yang berkelanjutan dan pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan.
8.      Peranan yang diberikan kepada mekanisme pasar dalam menentukan bagimana sumberdaya alam itu dikelola sepanjang tahun.

PROFESI KEPENDIDIKAN (Manajemen Husemas)

MANAJEMEN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT

A.    Pengertian
Secara etimologis, hubungan sekolah dengan masyarakat diterjemhkan dari bahasa Inggris “Public School Relation” yang berarti hubungan sekolah dan masyarakat adalah sebagai hubungan timbal balik antara organisasi (sekolah) dengan masyarakat atau lingkungan yang terkait. Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di sekolah.
Berbicara masalah sekolah, sebenarnya posisi sekolah hidup di tengah masyarakat, melayani masyarakat dan dihidupi masyarakat. Sebaliknya masyarakat mengambil manfaat berupa output sekolah, berupa tenaga lulusan yang memiliki kualifikasi tertentu. Sekolah dan masyarakat adalah partner yang seharusnya mampu menjalin interaksi saling menguntungkan. Sekolah harus mampu menampung aspirasi masyarakat karena masyarakatlah pemasok sekaligus pemakai output sekolah. Kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat akan menguntungkan keduanya. Sekolah semakin eksis berkat dukungan masyarakat, dan masyarakat memetik manfaat berupa output berkualitas.
Dari penjalasan di atas tadi, dapat disimpulkan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat didefinisikan sebagai proses komunikasi antara sekolah dan masyarakat untuk berusaha menanamkan pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dan karya pendidikan serta pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan sekolah.

B.     Tujuan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (HUSEMAS)
Tujuan Husemas untuk menciptakan hubungan sekolah secara harmonis, meningkatkan kemajuan pendidikan di sekolah dan memberi manfaat masyarakat akan kemajuan sekolah. Karena hubungan sekolah dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas sekolah di mata masyarakat. Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari program tersebut mampu melahirkan sosok-sosok individu yang mapan secara intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin maju.
Seorang pakar pendidikan yaitu Elsbree yang mengemukakan tujuan-tujuan husemas, yaitu sebagai berikut.
1.      Untuk meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.
2.      Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
3.      Untuk mengembangkan antusiasme atau semangat saling bantu antara sekolah dengan masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak.

C.    Fungsi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (HUSEMAS)
Sebenarnya fungsi Husemas adalah menarik simpati masyarakat pada umumnya serta publik (masyarakat terdekat dan langsung terkait) pada khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo masyarakat terhadap sekolah tersebut yang pada akhirnya menambah “income” bagi sekolah yang bermanfaat bagi bantuan terhadap tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Namun Seorang pakar pendidikan yaitu Elsbree yang mengemukakan fungsi Husemas dideskripsikan sebagai berikut.
1.      Mengembangkan pengertian masyarakat tentang semua aspek pelaksanaan program pendidikan di sekolah.
2.      Menempatkan bagaimana harapan masyarakat terhadap sekolah dan apa harapan-harapan mengenai tujuan-tujuan pendidikan di sekolah.
3.      Memperoleh bantuan secukupnya dari masyarakat untuk sekolahnya (finansial, material, dan moril).
4.      Menimbulkan rasa tanggung jawab yang lebih besar pada masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang dapat diberikan oleh sekolah.
5.      Merealisasikan perubahan-perubahan yang diperlukan dan memperoleh fasilitas dalam merealisasikan perubahan-perubahan itu.
6.      Mengikutsertakan masyarakat secara kooperatif dalam usaha-usaha memecahkan persoalan pendidikan.
7.      Meningkatkan semangat kerja sama antara sekolah dengan masyarakat dan meningkatkan partisipasi kepemimpinan untuk meningkatkan kehidupan dalam masyarakat.

D.    Tugas Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (HUSEMAS)
Tugas pokok hubungan sekolah dengan masyarakat dalam pendidikan antara lain:
1.       Memberikan informasi dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkannya.
2.      Membantu pemimpin yang karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
3.      Membantu pemimpin mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
4.      Melaporkan tentang pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.
5.      Membantu kepala sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.
6.      Menyusun rencana bagaimana cara-cara memperoleh bantuan untuk kemajuan pelaksanaan pendidikan.

E.     Jenis Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Jenis hubungan sekolah dan masyarakat itu dapat digolongkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1.      Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan pertentangan yang dapat mengakibatkan keragu-raguan pendirian dan sikap pada diri anak.
2.      Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada. Untuk itu diperlukan hubungan kerja sama antara kehidupan di sekolah dan kehidupan dalam masyarakat. Kegiatan kurikulum sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan masyarakat.Demikian pula tentang pemilihan bahan pengajaran dan metode-metode pengajarannya.
3.      Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah, seperti hubungan kerja sama antara sekolah satu dengan sekolah-sekolah lainnya, kepala pemerintah setempat, ataupun perusahaan-perusahaan Negara, yang berkaitan dengan perbaikan dan perkembangan pendidikan pada umumnya.

F.     Komite Sekolah
Komite sekolah merupakan organisasi masyarakat yang kedudukannya jelas dalam UU No.22 Tahun 2003, bahwa komite sekolah sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Komite sekolah dibentuk di setiap satuan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Dibentuknya komite sekolah agar ada suatu organisasi masyarakat sekolah yang mempunyai komitmen dan loyalitas serta peduli terhadap peningkatan kualitas sekolah.
1)      Tujuan Komite Sekolah
Dibemtuknya komite sekolah sebagai suatu organisasi masyarakat sekolah bertujuan untuk berikut ini.
a.       Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan.
b.      Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
c.       Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.

2)      Peran Komite Sekolah
Keberadaan komite sekolah harus bertumpu pada landasan partisipasi masyarakat dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan hasil pendidikan di satuan pendidikan atau sekolah. Oleh karena itu, pembentukan komite sekolah harus memperhatikan pembagian peran sesuai posisi dan otonomi yang ada. Peran komite sekolah adalah sebagai berikut.
a.       Sebagai wadah lembaga pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di suatu pendidikan.
b.      Sebagai lembaga pendukung, baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di suatu pendidikan.
c.       Sebagai lembaga pengontrol dalam rangka ransparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran di satuan pendidikan.
d.      Sebagai lembaga mediator antara pemerintah dengan masyarakat di satuan pendidikan.

3)      Fungsi Komite Sekolah
Komite sekolah memiliki fungsi sebagai berikut
a.       Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan yang bermutu.
b.      Melakukan kerja sama dengan masyarakat (perorangan/organisasi/dunia usaha dan industri), pemerintah berkenan dengan penyelenggaraan pendidikan bermutu.
c.       Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh masyarakat.
d.      Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai; a) kebijakan & program pendidikan, b) rencana anggaran pendidikan dan belanja sekolah, c) kriteria kinerja satuan pendidikan dan tenaga pendidikan, serta fasiltas pendidikan, d) mendorong orangtua siswa dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan, e) menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiyaan penyelenggaraan pendidikan, f) melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan.

G.    Teknik Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (HUSEMAS)
Ada beberpa teknik hubungan sekolah dengan masyarakat, yaitu dengan mengadakan beberapa kegiatan khusus, seperti:
a.       Laporan kepada orang tua siswa.
Kegiatan ini maksudnya adalah pihak sekolah memberikan laporan pada orang tua murid tentang kemajuan-kemajuan, prestasi dan kelemahan anak didik pada orangtuanya. Dengan teknik ini orangtua akan memperoleh penilaian terhadap hasil pekerjaan anaknya, juga terhadap pekerjaan guru-guru di sekolah.

b.      Buletin sekolah
Buletin/majalah sekolah ini diushakan oleh orang tua dan guru-guru di sekolah yang diterbitksan setiap bulan sekali. Buletin/majalah ini dipimpin oleh, orang tua dan murid-murid bahkan alumni termasuk pula dewan redaksi. Isi Buletin/majalah ini menjelaskan tentang kegiatan-kegiatan sekolah, karangan guru-guru, orangtua dan murid-murid, pengumuman-pengumuman dan sebgainya.

c.       Surat kabar
Kalau sekolah itu mampu dapat menerbitka surat kabar sekolah, maka ini berarti bahwa sekolah dapat memberikan informasi yang lebih luas kepada orang tua atau masyarakat daerah sekitarnya.

d.      Pameran sekolah
Suatu kegiatan yang efektif untuk memberi informasi tentang hasil kegiatan dan keadaan sekolah pada masyarakat, ialah penyelenggaraan pameran sekolah. Ada bermacam-macam cara untuk mengadakan pameran sekolah itu. Sekolah mengadakan pameran dengan membuata atau mengatur hasil pekerjaan murid-murid itu di luar sekolah atau di sekolah. Pameran sekolah akanmenjadi lebih efektif lagi, kalau kegiatan-kegiatan itu disiarkan melalui siaran-siaran pers dan radio di tempat itu sehingga dapat menarik banyak orang dalam masyarakat.

e.       Open house
“Open house” adalah tehnik atau kegiatan untuk mempersilahkan masyarakat yang berminat untuk meninjau sekolah serta mengobservasi kegiatan-kegiatan dan hasil-hasil pekerjaan murid di sekolah, yang diadakan pada waktu-waktu tertentu, misalnya sekali setahun pada penutupan tahun pengajaran.

f.       Kunjungan ke sekolah
Kunjungan ke sekolah oleh orang tua murid yang dilakukan pada pelajaran di berikan. Kepada orang tua itu diberi kesempatan untuk melihat anak-anak mereka yang belajar di dalam kelas, juga untuk melihat kegiatan-kegiatan di laboratorium, perlengkapan-perlengkapan, gambar-gambar dan sebagainya, sehingga mereke memperoleh gambaran yang jelas tentang kehidupan di sekolah itu. Setelah selesai melihat-lihat, orang tua diajak berdiskusi dan mengadakan penilaian.

g.      Kunjungan ke rumah siswa
Kunjungan ke rumah orangtua murid ini merupakan teknik yang sangat efektif dalam mengadakan hubungan dengan orang tua di rumah agar supaya dapat mengetahui latar belakang hidup anak-anak. Banyak masalah yang dapat dipecahkan dengan teknik ini antara lain, masalah kesehatan murid, ketidak hadiran murid, pekerjaan rumah, masalah kurangnya pengertian orang tua tentang sekolah dan sebagainya.

h.      Penjelasan oleh staf
Kepala sekolah hendaknya berusaha agar, semua personil sekolah mempunyai pengertian yang jelas tentang kebijakan sekolah, organisasi sekolah dan semua kegiatan pendidikan dan pengajaran serta usaha-usaha lainnya. Pada mereka harus ditanamkan sikap loyalitasnya, rasa kekeluargaan.

i.        Informasi dari murid tentang sekolah
Informasi tentang keadaan sekolah dengan perantaraan murid-murid itu diberikan melalui perencanaan sesuatu kegiatan yang wajar, antara lain kalau sekolah itu terdapat di kota besar, maka gambaran itu diberikan melalui program siaran pemancar radio untuk menyiarkan sesuatu percakapan antara murid-murid atau antara murid dan guru, misalnya tentang cara makan dan makanan sehat.

j.        Organisasi perkumpulan alumni sekolah.
Organisasi perkumpulan alumni sekolah adalah suatu alat yang sangat baik untuk dimanfaatkan dalam memelihara serta meningkatkan hubungan antara sekolah dan masyarakat. Murid-murid yang sudah tamat sekolah biasanya mempunyai kenangan-kenangan dari sekolahnya dan mereka merasa berkewajiban moral untuk membantu sekolahnya baik berupa materil maupun secara moril.

k.      Melalui kegiatan ekstrakurikuler
Apabila ada beberapa kegiatan ekstra kurikuler yang sudah dianggap matang untuk dipertunjukkan kepada orang tua murid dan masyarakat, seperti sepak bola, drama dan lain-lain, maka sangat tepat sekali kegiatan itu ditampilkan ke dalam masyarakat. Karena itu program ekstra kurikuler hendaknya di rencanakan dan diatur, agar dapat dimanfaatkan dalam kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.