Selasa, 14 Oktober 2014

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN (Sejarah dan Proses Perkembangan)

SEJARAH, PENGERTIAN, DAN PROSES PERKEMBANGAN

A.      Sejarah
Pengetahuan tentang anak sudah lama dikenal. Pada zaman Romawi dan Yunani sudah ada para ahli memperhatikan pendidikan anak, walaupun pada zaman itu anak belum dipandang sebagai bentuk manusia yang tersendiri. Pada masa itu sejak kecil anak-anak sudah ikutsertakan bekerja bersama-sama orang dewasa lainnya.
Psikologi merupakkan hasil intropekksi dan bagian dari filsafat. Pada abad ke-4 SM, ± tahun 387 SM, Plato (427-347)/murid Socrates mendirikan sekolah filsafat yang bernama Akademi. Ia berpendapat “Jiwa manusia terbagi atas jiwa badaniah dan rohaniah. Jika badaniah akan gugur bersama-sama dengan raga manusianya, jiwa rohaniah tidak pernah berakhir atau dengan kata lain bersifat abadi. Jiwa rohaniah bertumpu pada rasio dan logika, dan merupakan bagian jiwa yang tertinggi”.
Aristoteles (384-322) berpendapat bahwa “Semua makhluk hidup mempunyai jiwa termasuk manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Setiap benda jasmani mempunyai bantuk dan materi seperti halnya realita yang kita lihat. Bentuk ialah prinsip yang menentukan, sedang materi mempunyai kemungkinan untuk menerima bentuk”.
J.A. Comenius (1592-1671), para pendidik sudah mulai memperhatikan sifat-sifat yang dimiliki setiap anak. Ia mengatakan bahwa “Anak tidak boleh dianggap sebagai orang dewasa yang bertunuh kecil. Dalam bukunya, ia menganjurkan agar pengajaran dapat menarik perhatian anak dan harus diragakan supaya anak-anak dapat mengamati, menyelidiki, dan mengalaminya sendiri”.
Pada abad ke-18, Jean Jacque Rousseau (1712-1778), pendidik dan filsuf kenamaan pada zamannya. Ia menguraikan pikiran-pikirannya tentang pendidikan anak yang mengatakan “Segala-galanya adalah baik sebagaimana keluar dari tangan tangan Sang Pencipta, segala-galanya memburuk dalam tangan manusia”. Maksudnya, apa-apa yang diperoleh anak menurut alamnya selalu dipandang yang terbaik baginya, tetapi keasliannya akan menjadi rusak bila ditangani manusia. Campur tangan manusia dapat merusak perkembangan anak itu sendiri. Oleh karenanya pendidik perlu membekali dirinya dengan pengetahuan tentang kejiwaan anak didiknya. Pendidik harus memahami jiwa anak didiknya, dapat menunjang upaya pendidikan dalam usaha mencapai tujuan yang lebih baik.
J.P. Pestalozzi (1746-1827)/sebagai pendidik yang sangat memperhatikan pendidikan anak dan pendidik sosial. Ia ingin meningkatkan pendidikan di masyarakat dengan cara mengutamakan pendidikan bagi anak-anak. Ia menganjurkan agar pendidikan yang diberikan sesuai dengan perkembangan jiwa anak. Pelajaran didasari pada pengalaman, dimulai dari tingkat yang mudah mengarah kepada tingkat yang lebih sulit.
F. Frobel (1782-1852)/pendidik yang memperhatikan pada kehidupan anak-anak. Ia mendirikan taman kanak-kanak di Blankenburg. TK adalah tempat bagi anak-anak bermain, bernyanyi, dan mengerjakan pekerjaan tangan bersama-sama. TK juga dipandang sebagai tempat anak melatih daya cipta dengan menggunakan alat-alat permainan.
Dietrich Tiedeman (1787)/seorang tabib bangsa Jerman yang memperkenalkan hasil penelitiannya terhadap perkembangan anaknya sendiri. Ia merupakan perintis yang memperjuangkan agar kelak psikologi anak dapat diakui berdiri sejajar dengan ilmu-ilmu lainnya yang telah diakui terlebih dahulu.
Dasar-dasar pemikiran psikologi anak dikokohkan lagi oleh Prayer setelah menulis bukunya “Die Seele des Kindes”. Buku tersebut menjadi bahan untuk perkembangan psikologi anak, sehingga pada akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20 psikologi mengalami kemajuan yang pesat. Ia menekankan pada perkembangan motorik, bahasa, ingatan, dan perkembangan kemauannya. Semua aspek tersebut dipelajarinya secara saksama dengan menggunakan metode observasi dan eksperimen. Berkat jasanya, ia dianugerahi sebagai bapak psikologi anak.
Pada tahun 1880 dikenal pedologi. Ia berasal dari kata “paedos dan logos” yang mempunyai arti “anak dan ilmu pengetahuan”. Paedologi adalah ilmu tentang anak. Dalam bidang pendidikan, paedologi terdapat di bidang kedokteran. Psikologi anak bagian dari paedologi karena mempelajari perkemabangan jasmani dan rohani, pengaruh lingkungan, serta pengaruh keturunan.

B.      Pengertian dan Kedudukan Psikologi
Psikologi berasal dari kata psyche dan logos yang artinya “jiwa dan ilmu”. Psikologi adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas tentang perbuatan dan tingkah laku manusia. Ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku sebenarnya terdiri dari sejumlah ilmu pengetahuan yang tergabung dalam psychological sciences. Sebagai kelompok scinces termuda, dan psikologi berada dibawah pengaruh filsafat. Pada akhir abad ke-19, dengan perjuangan Wilhelm Wundt (1875), psikologi berdiri sejajar dengan ilmu-ilmu yang lainnya.
Kelompok pengetahuan psikologi terdiri atas psikologi umum, psikologi pendidikan, psikologi belajar, psikologi dalam, psikologi perkembangan, psikologi kesehatan mental. Psikologi perkembangan dapat dibag-bagi, misalnya psikologi anak, psikologi remaja, dan psikologi orang dewasa.
Kata perkembangan berasal dari biologi, kemudian pada abad ke-20 kata perkembangan dipergunakan oleh psikologi. Psikologi perkembangan membahas perkembangan rohani sejak manusia lahir sampai ia menjadi dewasa. Dalam perjalanan hidupnya menjadi dewasa, perkembangan rohani tidak lepas dari pengaruh keturunan dan pengaruh dunia lingkungan tempat seseorang hidup dan dibesarkan.
Lester D. Crow dan Arthur T.Jerslid mengemukakan tentang perkembangan rohani yang lebih dini yaitu perkembangan sebelum lahir. Mereka menyebut masa itu dengan prenatal/masa konsepsi; membahas masa-masa perkembangan satu-persatu dari masa bayi sampai dengan masa remaja.




C.      Proses Perkembangan
Dalam proses perkembangan rohani, terjadi perubahan secara terus-menerus, tetapi perkembangan meruapakan satu-kesatuan. Di antara masa-masa perkembangan itu adalah masa bayi, masa anak-anak, dan masa dewasa. Sudah ada ahli mengemukakan tentang masa sebelum bayi. Prof. Arthut T. Jersild mengemukakan tentang masa mengandung dan masa kelahiran:
1.       Masa Mengandung
Sel-sel sperma dibuat dalam testis pria. Pembuatannya ketika anak laki-laki memasuki masa pubertas. Ketika bersenggama, sperma dilepas dari pri ke wanita. Ketika sperma berhasil masuk, kemudian berenang ke pusat telur yang dimasukinya, dan bercampur membentuk sel yang disebut zigot. Kira-kira 30 jam sesudah pembuahan, zigot membelah diri menjadi 2 dan 20 jam kemudian membelah diri menjadi 4. Kelompok-kelompok sel-sel kecil ini bergerak di sepanjang saluran telur ke rahim dan melekat pada dinding rahim. Sel-sel meneruskan pembelahan dirinya; sebagian sel-sel berkembang menjadi tali pusat. Tali pusat dihubungkan dengan placenta, organ khusus yang memberi janin zat-zat makanan dan oksigen dari aliran darah ibu. Pada minggu ke-12 setelah kehamilan, janin terus berkembang menjadi bayi yang panjangnya lebih kurang 7 cm dan sudah memiliki semua bagian utama seorang bayi. Sekitar bulan ke-6 biasanya bayi membalikkan kepalanya ke bawah dan akhir bulan ke-9 bayi itu siap lahir.
Masa mengandung menghadapi berbagai masalah yang bersifat khusus yang erat kaitannya dengan keseluruhan cara hidup wanita. Bahkan masa hamil dapat merupakan suatu pengalaman yang menegangkan dan mendebarkan hati. Dalam berbagai lingkungan kebudayaan terdapat kepercayaan terhadap tahayul yang suka dihubung-hubungkan dengan masa mengandung. Tahayul merupakan kepercayaan yang tidak ada dasarnya, tetapi tidak dapat kita sangsikan kebenarannya, seperti memperlihatkan keinginan yang aneh-aneh dan meminta hal-hal yang kurang masuk akal. Untuk mengatasinya orangtua menasehatinya agar calon ibu dan ayah lebih waspada akan tindak-tanduknya, misalnya jangan vervuat jahat walaupun terhadap makhluk lain karena kegemaran menyiksa binatang selalu dihubung-hubungkan dengan kelahiran bayi yang cacat.

2.       Masa Kelahiran
Ada persiapan yang perlu dilakukan untuk menyambut masa kelahiran; menyediakan alat bantu yang mungkin diperlukan jika terjadi gangguan pernapasan, karena paru-paru harus mulai bekerja untuk memberi oksigen kepada darahnya, mengatur temperatur tubuh setelah lahir agar tidak jauh berbeda dengan keadaannya dalam kandungan. Perlu dicatat ciri-ciri bayi; berat, panjang, dan bentuk rambutnya.
Bayi makhluk kecil yang tidak berdaya kelangsungan hidupnya bergantung pada belas kasihan dan pertolongan orang lain. Untuk kelangsungan hidup, alam membekali 2 kepandaian yang disebut insting; insting menghisap dan insting menangis. Selam 24 jam setelah dilahirkan, ia belum membutuhkan makanan. Tubuh memperoleh tenaga dari makanan, tetapi harus dibakar dahulu agar menghasilkan tenaga. Apabila bayi itu cukup sehat, beberapa jam setelah dilahirkan seolah-olah siap untuk menerima makanan yang akan diberikan kepadanya. Bibirnya tampak bergerak-gerak untuk menghisap. Kepandaian itu diperoleh dari alam. Isnting adalah kemampuan bertindak tepat, tanpa dipelajari, dibekali oleh alam.
Maturuty adalah suatu proses perkembangan ketika seseorang mengalami kematangan sebelum ia memasuki masa kedewasaannya. Kematangan fungsu jasmaniah akan mempengaruhi perubahan fungsi-fungsi kejiwaan. Dalam ajaran Islam kita mengenal akil-balig: batas usia dari masa anak ke masa dewasa. Manusia sudah berada dalam masa akil-balig; sudah dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk, antara yang halal dan yang haram, dan mereka dibebani tanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukannya. Status keyatiman seorang anak akan berakhir apabila ia telah memasuki usia balig. Untuk mengetahui saat anak sudah balig dapat diamati tanda-tanda berikut:
v  Anak laki-laki mengeluarkan sperma, terutama dalam keadaan ia sedang bermimpi. Anak perempuan mengalami menstruasi.
v  Sebagian ulama berpendapat, anak dianggap dewasa apabila ia memasuki umur 15 tahun.

Adulthood adalah masa memasuki kedewasaan. Karena mencakup waktu yang lama sekali dan dibagi menjadi 2 yaitu:
v  Masa awal kedewasaan: masa pertengahan kedewasaan dan masa akhir kedewasaan/usia lanjut. Ketika memasuki usia 20an, kondisi tubuh mencapai pertumbuhan yang sempurna di mana otot-otot berada pada puncak kekuatannya, demikian pula kemampuan otak melibihi kepandaian dari orang yang lebih tua.

v  Lewat masa muda tubuh perlahan-lahan menua (Masa Tua): suatu proses menjadi tidak berguna; lapisan tulang rawan menjadi keras dan rusak, otot-otot mulai mengendur, tubuh menjadi kurang bisa menyesuaikan diri, lebih cepat merasa letih, reaksinya lebih lamban, dan daya tahan terhadap penyakit semakin merosot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar