PENGANTAR JURNALISTIK
Jurnalistik atau juenalisme berasal
dari kata journal, artinya “catatan harian/catatan mengenai kejadian
sehari-hari, atau berarti surat kabar”. Journal berasal dari perkataan
Latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Journalisme adalah
kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Adapun
sejarah perkembangan jurnalistik, antara lain:
1)
Dimulai ketika 3000 tahun yang lalu (masa Firaun di Mesir, Amehotep
III), ia mengirim ratusan pesan kepada para perwiranya di provinsi-provinsi
untuk memberitahukan apa yang terjadi di ibukota.
2)
Di Roma 2000 tahun yang lalu (Acta Diurna), tindakan harian, yang
berupa: membuat aturan-aturan pemerintah yang ditempelkan di tempat-tempat umum.
3)
Selama “Abad Pertengahan” di Eropa, siaran berita yang ditulis
tangan merupakan media informasi yang penting bagi para usahawan.
4)
Jurnalistik baru benar-benar dimulai ketika huruf-huruf lepas untuk
percetakan mulai digunakan di Eropa pada sekitar tahun 1440. (lembara berita
dan pamflet dicetak dalam jumlah banyak dan ongkos yang lebih murah)
5)
Surat kabar pertama terbit di Eropa secara teratur dimulai di
Jerman 1609; Aviso di Wolfenbuttel dan Relation di Strasbourg.
6)
Surat kabar lainnya muncul di Belanda (1618), Perancis (1620), Inggris
(1620), dan Italia (1636)
7)
Tahun 1650 suratkabar harian pertama adalah Einkommende Zeitung di
Leipzig di Jerman.
8)
Tahun 1702 menyusul Daily Courant di London yang menjadi harian
pertama di Inggris.
9)
Semakin banyak penduduk, semakin banyak diantara mereka yang
belajar membaca, maka semakin besarlah permintaan suratkabar. Bersamaan dengan
itu, terjadi penemuan mesin-mesin yang lebih baik dalam mempercepat produksi
koran.
10)
Tahun 1833, di New York City, Benjamin H. Day, menerbitkan pertama
kalinya apa yang disebut penny newspaper (suratkabar murah yang harganya satu
penny). Ia memuat berita-berita pendek yang ditulis dengan hidup, termasuk
peliputan tentang berita-berita kepolisian untuk pertama kalinya.
11)
Majalah mulai berkembang sekitar 2 Abad lalu.
12)
Pada awal Abad ke-20 ditemukan oleh “Guglielmo Marconi” dari
Italia, tepatnya pada tahun 1874. Tahun 1899 mampu mengirim berita melalui
gelombang elektromagnetik menyebrangi laut Inggris. Tahun 1901 ia sanggup
mengirim berita radio dari Inggris ke Newfoundland melintasi Samudra Atlantik,
ia berhasil menyelamatkan nyawa banyak orang sebelum tenggelamnya kapal SS
Republic di tengah laut. Pada tahun 1920 radio komersial dan majalah-majalah
berita muncul ke atas panggung.
13)
Film ditemukan sejalan ditemukannya pita rekaman seluloid. Sekitar
tahun 1930-1960 berita film sangatlah populer
dan dikenal. Tahun 1847-1931 ditemukannya gambar bergerak oleh “Thomas
Alva Edison”, (si penemu lampu pijar).
14)
Televisi pertama kali ditemukan oleh “John L. Baird tahun 1926 yang
mendemonstrasikan lewat radio BBC London, Inggris. Upaya John didahului dengan
penemuan-penemuan cahaya “selenium-sel sensitive pada tahun 1893. Televisi
komersial boom setelah Perang Dunia II.
Pers berasal dari perkataan Belanda pers
yang aartinya menekan atau mengepres. Dalam bahasa Inggris berarti menekan
atau mengepres. Secara harfiah mengacu pada perngertian komunikasi yang
dilakukan dengan peraturan barang cetakan. Tapi sekarang kata pers digunakan
untuk merujuk semua kegiatan jurnalistik, tertuma kegiatan yang berhubungan
dengan menghimpun beritam baik oleh wartawan media elektronik maupun oleh
wartawan media cetak. Pengertian pers dapat diartikan dari yang sempit hingga
arti yang luas;
1)
Arti sempit menyangkut kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan
perantara barang cetakan.
2)
Arti Luas menyangkut kegiatan komunikasi baik yang dilakukan dengan
media cetak maupun media elektronik seperti radio, televisi maupun internet.
Falsafah Pers disusun berdasarkan
sistem politik yang dianut oleh masyarakat di mana pers bersangkutan hidup.
Adapun macam-macam teori tentang pers, antara lain:
1)
Teori Pers Otoriter, teori pers paling tua, berasal dari Abad
ke-16. Ia berasal dari falsafah kenegaraan yang membela kekuasaan absolut.
Bahwa Negara memiliki kedudukan lebih tinggi daripada individu dalam skala
nilai kehidupan sosial.
2)
Teori Pers Bebas, mencapai puncaknya pada Abad ke-19. Dalam
teorinya adalah manusia dipandang sebagai makhluk rasional yang dapat
membedakan antara yang benar dan tidak benar. Tuntutan pers bahwa pers mengawasi
pemerintahan berkembang berdasarkan teori ini. Sebutan lain adalah “Pilar
Kekuasaan Keempat” setelah kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif pun
menjadi umum. Jadi pers harus bebas dari pengaruh dan kendali pemerintah.
3)
Teori Pers Bertanggung Jawab Sosial, dipandang sebagai modifikasi
yang diturunkan dari kedua teori di atas tadi. Teorinya adalah mengatasi
kontradiksi antara kebebasan media massa dan tanggungjawab sosialnya
diformulasikan. Hal ini menentukan fakta-fakta apa saja yang boleh disiarkan
kepada publik dan dalam versi apa.
4)
Teori Pers Komunis Soviet, baru tumbuh 2 tahun setelah Revolusi
Oktober 1917. Sistem pers ini menopang kehidupan sistem sosialis terhadap
segala kegiatan sebagaimana biasanya terjadi dalam kehidupan komunis. Sebab
itu, di negara-negara tersebut tidak terdapat pers bebas, yang ada pers
pemerintah.
Fungsi Pers adalah mewujudkan
keinginan melalui medianya baik media cetak maupun media elektornik seperti
radio, telivisi, dan internet. Adapun fungsi pers, antara lain:
1)
Fungsi informatif yaitu memberikan informasi atau berita, kepada
khalayak ramai dengan cara teratur.
2)
Fungsi kontrol yaitu massuk ke balik penggung kejadian untuk
menyelidiki pekerjaan pemerintah atau perusahaan.
3)
Fungsi interpretatif dan direktif yaitu memberikan interpretasi dan
bimbingan (menceritakan kepada masyarakat tentang arti suatu kejadian).
4)
Fungsi menghibur yaitu mereka menyajikan humor dan drama serta
musik.
5)
Fungsi regeneratif yaitu menceritakan bagaimana sesuatu itu
dilakukan di masa lampau, bagaimana dunia ini dijalankan di masa sekarang
hingga terjadi regenerasi (pewarisan).
6)
Fungsi pengawalan hak-hak warga negara yaitu mengawal dan
mengamankan hak-hak pribadi. Rakyat diberi hak menulis dalam media untuk
melancarkan kritik terhadap segalanya.
7)
Fungsi ekonomi yaitu melayani sistem ekonomi melalui iklan.
8)
Fungsi swadaya yaitu pers mempunyai kewajiban untuk memupuk
kemampuannya sendiri agar ia dapat membebaskan dirinya dari pengaruh-pengaruh
serta tekanan-tekanan dalam bidang keuangan (hendaknya mampu membayarnya
sebagai balas jasa).
Bahasa jurnalistik/bahasa Indonesia
ragam jurnalistik juga mempunyai ciri-ciri sendiri yang membedakannya dengan
ragam-ragam bahasa lainnya. Ciri-ciri ragam bahasa jurnalistik adalah sesuai
dengan tujuan tulisan jurnalistik dan siapa pembaca ragam jurnalistik itu. Prof.
John Hohenberg menyatakan bahwa tujuan semua penulisan karya jurnalistik adalah
menyampaikan informasi, opini, dan ide kepada pembaca secara umum. Lalu
informasi itu harus disampaikan dengan teliti, ringkas, jelas, mudah
dimengerti, dan menarik.
Dengan kata teliti berarti informasi
yang disampaikan harus benar, akurat, dan tidak ada rekayasa berita. Dengan
kata ringkas dan jelas berarti kalimat-kalimat yang digunakan tidak
bertele-tele, kata-kata yang digunakan tepat secara semantik dan gramatikal.
Dengan kata mudah dimengerti berarti para pembaca tidak perlu buang energi
(untuk membuka kamus) mencari makna kata atau kalijmat yang digunakan. Lalu
dengan kata menarik berarti berita yang disampaikan disusun dalam
kalimat-kalimat atau kata-kata yang menarik sehingga orang ingin membacanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar