Selasa, 24 Februari 2015

PEMBINAAN MAJALAH SEKOLAH (Pengantar Jurnalistik)



PENGANTAR JURNALISTIK

Jurnalistik atau juenalisme berasal dari kata journal, artinya “catatan harian/catatan mengenai kejadian sehari-hari, atau berarti surat kabar”. Journal berasal dari perkataan Latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Adapun sejarah perkembangan jurnalistik, antara lain:
1)      Dimulai ketika 3000 tahun yang lalu (masa Firaun di Mesir, Amehotep III), ia mengirim ratusan pesan kepada para perwiranya di provinsi-provinsi untuk memberitahukan apa yang terjadi di ibukota.
2)      Di Roma 2000 tahun yang lalu (Acta Diurna), tindakan harian, yang berupa: membuat aturan-aturan pemerintah yang ditempelkan di tempat-tempat umum.
3)      Selama “Abad Pertengahan” di Eropa, siaran berita yang ditulis tangan merupakan media informasi yang penting bagi para usahawan.
4)      Jurnalistik baru benar-benar dimulai ketika huruf-huruf lepas untuk percetakan mulai digunakan di Eropa pada sekitar tahun 1440. (lembara berita dan pamflet dicetak dalam jumlah banyak dan ongkos yang lebih murah)
5)      Surat kabar pertama terbit di Eropa secara teratur dimulai di Jerman 1609; Aviso di Wolfenbuttel dan Relation di Strasbourg.
6)      Surat kabar lainnya muncul di Belanda (1618), Perancis (1620), Inggris (1620), dan Italia (1636)
7)      Tahun 1650 suratkabar harian pertama adalah Einkommende Zeitung di Leipzig di Jerman.
8)      Tahun 1702 menyusul Daily Courant di London yang menjadi harian pertama di Inggris.
9)      Semakin banyak penduduk, semakin banyak diantara mereka yang belajar membaca, maka semakin besarlah permintaan suratkabar. Bersamaan dengan itu, terjadi penemuan mesin-mesin yang lebih baik dalam mempercepat produksi koran.
10)  Tahun 1833, di New York City, Benjamin H. Day, menerbitkan pertama kalinya apa yang disebut penny newspaper (suratkabar murah yang harganya satu penny). Ia memuat berita-berita pendek yang ditulis dengan hidup, termasuk peliputan tentang berita-berita kepolisian untuk pertama kalinya.
11)  Majalah mulai berkembang sekitar 2 Abad lalu.
12)  Pada awal Abad ke-20 ditemukan oleh “Guglielmo Marconi” dari Italia, tepatnya pada tahun 1874. Tahun 1899 mampu mengirim berita melalui gelombang elektromagnetik menyebrangi laut Inggris. Tahun 1901 ia sanggup mengirim berita radio dari Inggris ke Newfoundland melintasi Samudra Atlantik, ia berhasil menyelamatkan nyawa banyak orang sebelum tenggelamnya kapal SS Republic di tengah laut. Pada tahun 1920 radio komersial dan majalah-majalah berita muncul ke atas panggung.
13)  Film ditemukan sejalan ditemukannya pita rekaman seluloid. Sekitar tahun 1930-1960 berita film sangatlah populer  dan dikenal. Tahun 1847-1931 ditemukannya gambar bergerak oleh “Thomas Alva Edison”, (si penemu lampu pijar).
14)  Televisi pertama kali ditemukan oleh “John L. Baird tahun 1926 yang mendemonstrasikan lewat radio BBC London, Inggris. Upaya John didahului dengan penemuan-penemuan cahaya “selenium-sel sensitive pada tahun 1893. Televisi komersial boom setelah Perang Dunia II.

Pers berasal dari perkataan Belanda pers yang aartinya menekan atau mengepres. Dalam bahasa Inggris berarti menekan atau mengepres. Secara harfiah mengacu pada perngertian komunikasi yang dilakukan dengan peraturan barang cetakan. Tapi sekarang kata pers digunakan untuk merujuk semua kegiatan jurnalistik, tertuma kegiatan yang berhubungan dengan menghimpun beritam baik oleh wartawan media elektronik maupun oleh wartawan media cetak. Pengertian pers dapat diartikan dari yang sempit hingga arti yang luas;
1)      Arti sempit menyangkut kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan perantara barang cetakan.
2)      Arti Luas menyangkut kegiatan komunikasi baik yang dilakukan dengan media cetak maupun media elektronik seperti radio, televisi maupun internet.

Falsafah Pers disusun berdasarkan sistem politik yang dianut oleh masyarakat di mana pers bersangkutan hidup. Adapun macam-macam teori tentang pers, antara lain:
1)      Teori Pers Otoriter, teori pers paling tua, berasal dari Abad ke-16. Ia berasal dari falsafah kenegaraan yang membela kekuasaan absolut. Bahwa Negara memiliki kedudukan lebih tinggi daripada individu dalam skala nilai kehidupan sosial.
2)      Teori Pers Bebas, mencapai puncaknya pada Abad ke-19. Dalam teorinya adalah manusia dipandang sebagai makhluk rasional yang dapat membedakan antara yang benar dan tidak benar. Tuntutan pers bahwa pers mengawasi pemerintahan berkembang berdasarkan teori ini. Sebutan lain adalah “Pilar Kekuasaan Keempat” setelah kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif pun menjadi umum. Jadi pers harus bebas dari pengaruh dan kendali pemerintah.
3)      Teori Pers Bertanggung Jawab Sosial, dipandang sebagai modifikasi yang diturunkan dari kedua teori di atas tadi. Teorinya adalah mengatasi kontradiksi antara kebebasan media massa dan tanggungjawab sosialnya diformulasikan. Hal ini menentukan fakta-fakta apa saja yang boleh disiarkan kepada publik dan dalam versi apa.
4)      Teori Pers Komunis Soviet, baru tumbuh 2 tahun setelah Revolusi Oktober 1917. Sistem pers ini menopang kehidupan sistem sosialis terhadap segala kegiatan sebagaimana biasanya terjadi dalam kehidupan komunis. Sebab itu, di negara-negara tersebut tidak terdapat pers bebas, yang ada pers pemerintah.

Fungsi Pers adalah mewujudkan keinginan melalui medianya baik media cetak maupun media elektornik seperti radio, telivisi, dan internet. Adapun fungsi pers, antara lain:
1)      Fungsi informatif yaitu memberikan informasi atau berita, kepada khalayak ramai dengan cara teratur.
2)      Fungsi kontrol yaitu massuk ke balik penggung kejadian untuk menyelidiki pekerjaan pemerintah atau perusahaan.
3)      Fungsi interpretatif dan direktif yaitu memberikan interpretasi dan bimbingan (menceritakan kepada masyarakat tentang arti suatu kejadian).
4)      Fungsi menghibur yaitu mereka menyajikan humor dan drama serta musik.
5)      Fungsi regeneratif yaitu menceritakan bagaimana sesuatu itu dilakukan di masa lampau, bagaimana dunia ini dijalankan di masa sekarang hingga terjadi regenerasi (pewarisan).
6)      Fungsi pengawalan hak-hak warga negara yaitu mengawal dan mengamankan hak-hak pribadi. Rakyat diberi hak menulis dalam media untuk melancarkan kritik terhadap segalanya.
7)      Fungsi ekonomi yaitu melayani sistem ekonomi melalui iklan.
8)      Fungsi swadaya yaitu pers mempunyai kewajiban untuk memupuk kemampuannya sendiri agar ia dapat membebaskan dirinya dari pengaruh-pengaruh serta tekanan-tekanan dalam bidang keuangan (hendaknya mampu membayarnya sebagai balas jasa).

Bahasa jurnalistik/bahasa Indonesia ragam jurnalistik juga mempunyai ciri-ciri sendiri yang membedakannya dengan ragam-ragam bahasa lainnya. Ciri-ciri ragam bahasa jurnalistik adalah sesuai dengan tujuan tulisan jurnalistik dan siapa pembaca ragam jurnalistik itu. Prof. John Hohenberg menyatakan bahwa tujuan semua penulisan karya jurnalistik adalah menyampaikan informasi, opini, dan ide kepada pembaca secara umum. Lalu informasi itu harus disampaikan dengan teliti, ringkas, jelas, mudah dimengerti, dan menarik.
Dengan kata teliti berarti informasi yang disampaikan harus benar, akurat, dan tidak ada rekayasa berita. Dengan kata ringkas dan jelas berarti kalimat-kalimat yang digunakan tidak bertele-tele, kata-kata yang digunakan tepat secara semantik dan gramatikal. Dengan kata mudah dimengerti berarti para pembaca tidak perlu buang energi (untuk membuka kamus) mencari makna kata atau kalijmat yang digunakan. Lalu dengan kata menarik berarti berita yang disampaikan disusun dalam kalimat-kalimat atau kata-kata yang menarik sehingga orang ingin membacanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar